Ceramah singkat tentang ikhlas merupakan salah satu pengingat penuh makna untuk sesama manusia. Cari tahu selengkapnya di sini. Ada berbagai jenis tema ceramah yang bisa menjadi suatu risalah dalam kajian maupun pertemuan sebagai pesan penuh makna. Salah satu pesan penuh makna dalam bentuk ceramah yang tak lekang oleh waktu adalah membahas mengenai keikhlasan. Pembahasan keikhlasan sangat menarik lantaran banyak orang yang merasa terkait. Sebab, topik keikhlasan bisa dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Lantas, seperti apa inspirasi ceramah singkat tentang ikhlas penuh makna dan menyejukkan hati yang cocok untuk disampaikan dalam majelis? Simak pembahasannya bersama-sama! 1. Ceramah Singkat Tentang Ikhlas dalam Beribadah Puji syukur mari kita panjatkan kehadirat Allah SWT serta salawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW hingga akhir zaman. Dalam kesempatan kali ini, senang sekali saya berkumpul pada majelis untuk memberikan risalah penuh makna. Pada hari ini izinkan saya membahas tentang keikhlasan dalam beribadah. Kita sebagai manusia diciptakan untuk beribadah kepada Allah, bukan hanya sekadar mengikuti perintah namun juga penuh dengan keikhlasan. Hadirin yang dimuliakan, Allah memberikan perintah kepada makhluknya untuk beribadah kepada Allah penuh keikhlasan. Saat beribadah tak hanya sekadar ikhlas, namun hati kita juga harus bersih sehingga seluruh doa dan munajat dapat tercurah. Dan janganlah kita beribadah hanya demi pamer kepada orang lain, karena hal tersebut akan merusak amal ibadah kita semua. Bukti ibadah yang nyata dan dilakukan adalah mendirikan salat, sedekah, dan berzakat sesuai syariat Islam. Semoga iman kita senantiasa terjaga oleh amal saleh dan segala amal baik diterima oleh Allah SWT. Demikian, majelis singkat kita pada kesempatan ini semoga bermanfaat dan dapat diterapkan sehari-hari. Akhir kata, Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. 2. Ceramah Singkat Tentang Ikhlas dalam Bekerja Bismillahirrahmanirrahim, Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Pertama, mari panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang memberikan rahmat dan hidayah bagi hidup kita semua. Sahabat yang dimuliakan oleh Allah SWT, izinkan saya untuk memberikan risalah singkat mengenai keikhlasan kita dalam bekerja. Ikhlas tidak hanya sekadar untuk beribadah saja, namun juga ikhlas saat kita bekerja dan bertugas sehari-hari. Konteks ikhlas dalam bekerja semata-mata bukan hanya mencari penghasilan semata, namun mencari berkah kepada Allah SWT. Dengan kerja ikhlas, pastinya pekerjaan yang dilakukan akan semakin dimudahkan dengan manfaat lebih untuk orang banyak. Artinya, bekerja dengan ikhlas semata-mata bukan untuk memperoleh simpati dan pujian, namun atas izin Allah semata. Oleh sebab itu, mari sama-sama untuk kerja ikhlas atas izin Allah untuk memperoleh rezeki yang berkah dengan hasil bermanfaat. Sekian risalah singkat saya tentang ikhlas dalam bekerja, semoga bermanfaat. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. 3. Ceramah Tentang Ikhlas dalam Menghadapi Musibah Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Teman dan sahabat yang saya muliakan, pada kesempatan ini izinkan saya menyampaikan pesan tentang keikhlasan dalam menghadapi musibah. Tanda baik dan buruk pada alam semesta ini pastinya hanya misteri dari Allah SWT, kita sebagai manusia hanya bisa berusaha dengan maksimal. Bukan tak mungkin ada suatu peristiwa maupun musibah diluar kuasa manusia yang hanya diketahui oleh Allah. Sebuah musibah bukan hanya sebagai tanda alam dan kasih sayang Allah semata, namun mengajarkan manusia untuk senantiasa ikhlas dan tetap menjaga kebaikan. Musibah juga tak hanya mengajarkan seseorang akan hidup, namun juga ikhlas dan bersyukur atas nikmat yang telah diberikan. Hadirin dan teman-teman sekalian, dengan menjadi sosok yang ikhlas terhadap apa yang terjadi bukan tidak mungkin Allah akan senantiasa melimpahkan rahmat sehingga kita menjadi manusia yang terus maju. Semoga keikhlasan menghadapi musibah bisa menjadi pelajaran hidup penuh makna. Akhir kata, jazakallah khairan katsiran wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh. 4. Ceramah Tentang Makna Keikhlasan 5. Ikhlas sebagai Pertolongan dari Allah SWT Itulah beberapa kompilasi ceramah singkat tentang ikhlas penuh makna yang menyejukkan hati untuk Property People. Temukan informasi menarik seputar properti, selengkapnya di Wujudkan rumah impian berwawasan lingkungan bersama Summarecon Mutiara Makassar selengkapnya di dan yang pastinya AdaBuatKamu!Biarlahkini aku berusaha untuk mengahapus cerita tentang KAMU dari hidupku. Dan biarlah mulai sekarang, dia yang akan menulis tentang dirimu. Aku berharap ceritanya akan jauh lebih indah jika ditulis olehnya. Aku akan selalu menunggu cerita - cerita itu dan aku akan jadi orang paling setia yang akan membacanya. Terimakasih untuk waktunya
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID DTDVBbrGaqBtf60vnauJPZPol6hX7iKmRRBbgHwaYvbt_k2IRCKIeA==BacaJuga : Kultum Singkat Tentang Ikhlas "Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkari dan kebanyakan mereka adalah orang orang kafir." Maka, janganlah menjadi orang yang kufur nikmat terhadap segala yang telah Allah berikan. Sekian kultum singkat dari saya, semoga bisa bermanfaat bagi kita semua.
Ceramah singkat tentang Ikhlas – Dalam kehidupan, orang Islam dianjurkan memiliki jiwa yang ikhlas. Sifat mulia ini telah ditanamkan sejak masa Rasulullah melalui suri tauladan Beliau. Maka ceramah tentang ikhlas sangat penting untuk disampaikan sebagai upaya mentaati perintah agama. Ceramah Singkat tentang Ikhlas dan Dasar Hukumnya Ikhlas merupakan suatu usaha seorang hamba untuk melakukan apapun semata-mata karena Allah semata. Artinya, tidak ada kepentingan apapun atas apa yang dilakukan kecuali untuk mendapatkan ridho Allah SWT. Orang yang berjiwa ikhlas sangat dicintai oleh Allah SWT dan tentunya mendapatkan pahala di sisiNya. Hal itu karena mereka akan menerima apapun kehendak Allah. Termasuk nikmat ataupun cobaan yang diberikan dalam kehidupan. Dasar hukum Islam tentang ikhlas terdapat pada banyak ayat Al-Quran. Salah satunya di QS Az-Zumar ayat 11 sampai 14. قُلْ اِنِّيْٓ اُمِرْتُ اَنْ اَعْبُدَ اللّٰهَ مُخْلِصًا لَّهُ الدِّيْنَ – ١١ Katakanlah, “Sesungguhnya aku diperintahkan agar menyembah Allah dengan penuh ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama. وَاُمِرْتُ لِاَنْ اَكُوْنَ اَوَّلَ الْمُسْلِمِيْنَ – ١٢ Dan aku diperintahkan agar menjadi orang yang pertama-tama berserah diri.” قُلْ اِنِّيْٓ اَخَافُ اِنْ عَصَيْتُ رَبِّيْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيْمٍ – ١٣ Katakanlah, “Sesungguhnya aku takut akan azab pada hari yang besar jika aku durhaka kepada Tuhanku.” قُلِ اللّٰهَ اَعْبُدُ مُخْلِصًا لَّهٗ دِيْنِيْۚ – ١٤ Katakanlah, “Hanya Allah yang aku sembah dengan penuh ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agamaku.” Ayat ini menegaskan bahwa dalam menjalankan agama seseorang hendaknya tidak mengharap apapun dari selain ridho Allah Taala semata. Disertai dengan sikap berserah diri sepenuhnya kepada Sang Maha Kuasa dengan memurnikan tauhid dan konsisten menjalankan ketaatan. Baca juga judul ceramah ustadz abdul somad Ceramah Singkat tentang Ikhlas dan Manfaatnya dalam Kehidupan Ikhlas membawa banyak manfaat dalam kehidupan. Bagi yang mengamalkannya, ia tidak hanya akan memperoleh pahala dan ridho Allah, tetapi itu juga akan mengubah kehidupan di dunia. Inilah beberapa manfaat ikhlas dalam hidup yang disampaikan pada ceramah tentang ikhlas Keutamaan Ikhlas Mendapat Kecukupan dari Allah Seseorang yang senantiasa menanamkan keikhlasan dalam dirinya akan dicukupi oleh Allah. Sehingga, ia tidak akan mendapatkan kekurangan dan akan selalu merasa cukup. Akan tetapi, kualitas keikhlasan tiap orang berbeda-beda dan itulah yang menentukan sejauh mana pertolongan Allah. Bahkan dalam Al-Quran Surah Az-Zumar ayat 36 disebutkan bahwa Allah sudah sangat cukup untuk melindungi hambaNya. اَلَيْسَ اللّٰهُ بِكَافٍ عَبْدَهٗۗ وَيُخَوِّفُوْنَكَ بِالَّذِيْنَ مِنْ دُوْنِهٖۗ “Bukankah Allah yang mencukupi hamba-Nya? Mereka menakut-nakutimu dengan sesembahan yang selain Dia.” Oleh karena itu, manusia tidak perlu berkecil hati. Setiap ada musibah yang datang menimpa, ikhlaskan semuanya karena Allah. Maka Allah akan memberikan hikmah dan jalan. Baca juga teks khutbah jumat yang membuat jamaahnya menangis Keistimewaan Ikhlas Lebih Istiqomah dalam Beramal Orang yang bersifat penuh keikhlasan cenderung menjadi hamba yang istiqomah. Khususnya istiqomah dalam beramal. Hal ini karena mereka sama sekali tidak perhitungan dengan apa yang dimiliki dan meyakini bahwa semua yang ada hanyalah titipan Allah. Sebagaimana dijelaskan dalam Surah Al-Qashash ayat 88 bahwa semua akan binasa kecuali atas kehendak Allah SWT. وَلَا تَدْعُ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَۘ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۗ كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ اِلَّا وَجْهَهٗ ۗ لَهُ الْحُكْمُ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ ࣖ – ٨٨ “Dan jangan pula engkau sembah tuhan yang lain selain Allah. Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Dia. Segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Segala keputusan menjadi wewenang-Nya, dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan.” Ketika menyadari Allah lah Sang Penentu dan Sang Pemilik, maka hamba yang Ikhlas tidak akan menunda-nunda ibadah dan amal. Baca juga ceramah tentang berzina Fadhilah Ikhlas Meningkatkan Ketenangan Batin Manfaat ikhlas yang lain adalah dapat membawa ketenangan batin kepada pelakunya. Ketenangan batin dan pikiran sangat penting dalam kehidupan dunia yang penuh ketidakpastian ini. Namun, dengan mengedepankan sifat ikhlas, itu akan mudah didapatkan. Orang yang ikhlas tidak akan menjadi budak duniawi karena justru ia tidak akan mendapatkannya. Hal ini termaktub di dalam sebuah hadis Nabi riwayat Ibnu Majah. Oleh sebab itu, jika ingin batinnya damai dan tenang biasakan diri untuk ikhlas menerima apapun. Baca juga contoh teks ceramah Kelebihan Ikhlas Dijauhkan dari Sifat Buruk Seseorang yang selalu ikhlas dalam segala hal akan dijauhkan dari sifat-sifat tercela. Seperti iri, dengki dan takabur. Karena ia akan selalu menyadari bahwa apa yang ada pada dirinya saat ini adalah wujud dari kekuasaan Allah. Sedangkan semua itu bisa diambil kapanpun. Di samping itu, orang berjiwa ikhlas juga akan menjadi pemaaf karena menyadari manusia tempat salah dan lupa. Ia juga akan senantiasa bersyukur atas nikmat Allah yang tak terhitung. Ceramah Singkat tentang Ikhlas dan Tingkatannya Kemampuan setiap orang untuk ikhlas berbeda-beda. Oleh karena itu, para ulama’ membuat tingkatan ikhlas. Berikut ini tiga tingkatan ikhlas menurut Imam Nawawi dalam kitab Nashaihul Ibad Tingkatan Ikhlas Pertama Ini merupakan tingkatan ikhlas tertinggi yang hanya dapat dilakukan oleh orang tertentu. Pengertian ikhlas paling tinggi adalah senantiasa membersihkan diri dari perhatian manusia. Apapun yang dilakukan sama sekali bukan bertujuan untuk dipuji sesama makhluk. Seorang hamba benar-benar ikhlas karena Allah semata. Melakukan semua perintahNya dan menjauhi larangannya. Tidak ada hasrat untuk duniawi termasuk harta dan pujian dari manusia. Tingkatan ikhlas ini benar-benar murni hanya untuk mencari ridho Allah SWT. Pada tingkatan pertama ini, seorang hamba bahkan sama sekali tidak memikirkan balasan atas amal yang dilakukan. Bahkan, tidak memikirkan di akhirat nanti akan dimasukkan ke dalam surga atau neraka. Tingkatan Ikhlas Kedua Imam Nawawi juga menjelaskan apa yang dimaksud dengan tingkatan kedua dalam ikhlas. Tentu saja tingkatan ini lebih rendah dibandingkan tingkatan yang pertama. Yang dimaksud dengan tingkatan kedua dalam ikhlas adalah melakukan perbuatan untuk mendapat surga. Artinya, seseorang mengikuti ajaran dan perintah Allah untuk mengejar kehidupan akhirat. Misalnya surga dan balasan-balasan atas amal yang diberikan semasa hidup. Ia juga mengharapkan pahala serta ampunan yang besar dari Sang Maha Pengampun. Sikap seperti ini adalah bagian dari ikhlas, meskipun masih ada ikhlas yang jauh lebih baik. Umumnya, manusia masih ada pada tingkatan kedua ini. Meski ada banyak kyai dan ulama’ yang mampu mengamalkan tingkatan ikhlas pertama. Tingkatan Ikhlas Ketiga Adapun tingkatan ikhlas ketiga adalah melakukan suatu perbuatan dengan mengharap berbagai balasan yang bersifat duniawi. Misalnya beramal dengan tujuan untuk meningkatkan rezeki dan terhindar dari kemiskinan serta kesusahan. Tingkatan ikhlas seperti ini menjadi ikhlas yang paling rendah. Tidak sedikit pula manusia yang masih berada pada tataran ini. Namun, mereka akan tetap dianggap sebagai hamba yang beribadah karena agama sendiri menjanjikan hal tersebut baik dalam Al-Quran ataupun Hadis. Beberapa Hal yang Merusak Keikhlasan Niat yang ikhlas untuk mengerjakan suatu ibadah terkadang bisa berubah. Jika tidak kita pagari niat dan hati, niscaya amalan tersebut menjadi sia-sia. Diantara penyakit ikhlas adalah sebagai berikut Riya dan Sum’ah Sifat Takabbur dan Ujub Hasad dan Ghadab Beberapa sifat tercela ini sedikit banyaknya dapat menggerus keikhlasan. Maka, perlu bagi kita semua untuk membentengi diri dari sifat buruk ini. Kiat agar Ibadah selalu Ikhlas Membulatkan niat ibadah dan amal untuk Allah semata Memahami makna dua kalimat syadahat Gemar membaca al Quran setiap hari Giat belajar ilmu agama Meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah dan amal sholeh, sedikit demi sedikit Senantiasa berzikir dan berdoa kepada Allah Taala Bergaul dengan orang sholeh dan mencari lingkungan yang kondusif Itulah beberapa manfaat dan tingkatan ikhlas yang dapat disampaikan pada ceramah singkat tentang ikhlas. Mengingat sangat pentingnya ikhlas dalam kehidupan, sebaiknya tiap umat Muslim mempelajarinya. Ceramah singkat tentang Ikhlas dan Urgensinya Semoga kultum singkat tentang ikhlas ini bermanfaat ya. Temukan juga informasi penting dan bermanfaat lainnya, hanya di nexmedia.
CeritaTentang Dea. Annie Nugraha. 34 Comments. July 4, 2020. Cuma kata sabar dan ikhlas yang terus saya ucapkan untuk Dea. Dan tentu saja menyampaikan bahwa dia dipersilahkan mengambil cuti dan tak perlu memikirkan urusan kantor sampai dia tenang. Cerita Pendek Cinta dan 7 Cangkir Kopi Hitam. 14 Mins read. July 19, 2020. Cerita Pendek
Ikhlas adalah salah satu perbuatan atau perilaku seseorang yang mengerjakan sesuatu hal tanpa pemberian atau tidak mengharapkan imbalan berkaitan dengan kata ikhlas puisi yang dipublikasikan blog berkas puisi adalah puisi berjudul ikhlas, bagaimana cerita puisi tentang ikhlas, disimak saja puisi ikhlas dibawah ini.[Puisi] IkhlasOleh Mur YantiAdakah kata iya untukkuAdakah kesungguhan atas ketulusanmuBetapa aku begitu mengharapkannyaBegitu ingin untuk terus bersama...Salahkah aku untukmu...Salahkah aku bila mencintaimuHingga ikhlas hatiku tersakitiHingga ikhlas hati tergores janji indah...Mungkin lebih baik...Mungkin harus berakhirWalau harus berpisahWalau harus tak jumpa...Karena aku tau aku siapa...Karena aku bukan siapa siapaTapi aku tak ingin ada dustaAku tak ingin hanya jadi pelipur saat gundah...Biarlah kini aku sendiri...Biarlah ikhlas ku melupakan semuaSemoga kau baik baik sajaDi saat kita tak lagi bersama...PENGEMBANGANONE-PAGE WEBSITE KUMPULAN CERITA PENDEK ISLAMI SEBAGAI MEDIA DAKWAH KEPADA MAHASISWA. This research is about a design and development of one-page website-based da'wah media for students of UPI Kampus Sumedang. Putri Nur Ikhlas, Ilham Fauzan, Aulia Rahmawati, Ani Nur Aeni. (2015). PEMIKIRAN KH. ABDUL WAHAB HASBULLAH TENTANG
KEKUATAN ikhlas, seperti apa? Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah SWT berfirman “aku akan mencukupi para sekutu dalam persekutuan nya siapa yang beramal dengan menyertakan selainKu maka aku akan meninggalkannya bersama sekutunya.” Dari Abu Hurairah RA. Maksudnya, Allah SWT berlepas diri dari persekutuan dan lainnya. Siapa yang mengamalkan sesuatu untukKu dan selainKu, maka aku tidak akan menerimanya. Bahkan aku akan membiarkan amalan tersebut untuk selainKu. Dengan kata lain amalan itu tidak mendapatkan pahala bahkan bisa mendatangkan dosa. BACA JUGA Dahsyat, Ini 8 Keuntungan Membaca Surat Al Ikhlas Kekuatan Ikhlas Ahli Hikmah Diriwayatkan dari sebagian ahli hikmah “Sesungguhnya perumpamaan orang yang beramal karena ria dan sunnah adalah seperti orang yang pergi ke pasar namun memenuhi saku bajunya dengan kerikil. “Orang-orang mengatakan bahwa kerikil itu tidak dapat memenuhi kebutuhan orang itu. Ia tidak mendapatkan manfaat apa-apa selain ocehan dari orang lain. Jika ia ingin membeli sesuatu, maka ia tidak bisa membelinya dengan kerikil. “Maka, demikian pula halnya dengan amalan yang dilakukan karena riya dan sunnah. Tidak ada manfaat amalnya, kecuali sanjungan dari manusia dan tidak ada pahala sedikitpun baginya di akhirat nanti. Foto Pinterest Kekuatan Ikhlas Firman Allah SWT Sebagaimana hal ini ditegaskan dalam firman Allah SWT “Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu kami jadikan amal itu bagaikan debu yang beterbangan.” Allah akan menggugurkan pahala amalan amalan mereka yang bukan karena mengharapkan Ridha Allah SWT. Lalu Allah jadikan amalan amalan itu seperti debu yang beterbangan. BACA JUGA Ikhlas dalam Ketaatan Kekuatan Ikhlas” Ahli Hikmah Sebagian ahli hikmah pernah ditanya, “siapakah orang ikhlas itu?” Jawabannya, orang ikhlas adalah orang yang menyembunyikan amal kebaikannya sebagaimana ia menutupi amal keburukannya. Kekuatan Ikhlas Ali Bin Abu Thalib Ali bin Abu Tholib RA berkata “Ada empat tanda bagi orang yang riya dalam beramal, yaitu malas beramal jika sendirian, rajin beramal jika banyak orang, semakin rajin beramal jika mendapat pujian, dan semakin malas beramal jika mendapat celaan. Kekuatan Ikhlas Ahli Hikmah Kisah kekuatan ikhlas lainnya. Sebagian ahli hikmah berpendapat bahwa orang yang beramal hendaknya meniru ada beramal yang dilakukan oleh pengembala kambing. Karena jika si penggembala kambing melakukan salat di samping gembalaannya, salatnya tidak pernah ingin dipuji oleh kambing-kambingnya. Demikian pula orang yang beramal, hendaknya ia tidak pernah memperhatikan pandangan manusia terhadap amalnya. Sebaliknya ia harus mampu beramal secara konsisten, baik dikala ramai maupun sepi. Beramal tanpa mengharapkan pujian manusia. Kekuatan Ikhlas Syaqiq Ibnu Ibrahim Seseorang bertanya kepada syaqiq Ibnu Ibrahim “Manusia menyebutku sebagai orang soleh. Tetapi bagaimana caranya saya mengetahui bahwa saya ini termasuk orang Saleh atau bukan?” Syaqiq menjawab “Pertama, tampakkanlah amalan yang kamu rasakan itu di hadapan orang-orang saleh. Jika mereka meridhoinya, berarti kamu termasuk orang sholeh. Jika mereka tidak meridhoinya, kamu belum tergolong orang saleh. Kedua, palingkan dunia dari hatimu. Jika kamu sanggup berpaling dari kehidupan dunia, berarti kamu termasuk orang soleh. Jika kamu tidak sanggup, kamu belum termasuk orang sholeh. Ketiga, palingkanlah kematian dari jiwamu. Jika kamu berani mengharapkan kematian, berarti kamu termasuk orang soleh. Jika kamu belum berani menghadapi kematian, kamu belum termasuk orang sholeh. Foto Pinterest Jika tiga hal ini telah berkumpul dalam dirimu, rendahkanlah dirimu kepada Allah SWT, agar amalanmu tidak ternodai sifat riya dan tetaplah Istiqomah dengan amalanmu” BACA JUGA Seperti Apakah Bentuk Ikhlas Itu? Kekuatan Ikhlas Hamid al-Laffaf Hamid al-Laffaf berkata “jika Allah SWT menghendaki seseorang celaka, maka Allah akan menyiksanya dengan tiga tanda. Pertama, Allah memberikan ilmu kepadanya, tetapi Allah tidak menganugerahkan kemampuan untuk mengamalkan ilmu itu. “Kedua, orang itu senang bergaul dengan orang-orang saleh, tetapi ia sendiri enggan mengetahui kewajiban-kewajiban orang-orang saleh. Ketiga, Allah membukakan pintu ketaatan baginya, tetapi ia tidak dapat ikhlas beramal.” Berkaitan dengan perkataan al-Laffaf, seorang ahli fiqih berkata “hal itu terjadi karena orang menyimpan niat dan tujuan yang buruk. Seandainya niatnya baik, Allah SWT akan menganugerahinya manfaat ilmu dan keikhlasan beramal.” Dalam sebuah syair disebutkan Riya dapat mengikis pahala amal yang dilakukan seseorang Jika kamu beramal dengan riya, maka kamu tidak akan mendapatkan pahala apa-apa Kekuatan Ikhlas Bisyar Ibnu Al harits Al Hafi Bisyar Ibnu Al harits Al Hafi berkata “seseorang tidak akan pernah merasakan manisnya ketaatan jika amalan yang ingin diketahui manusia.” Sebagian ahli hikmah menuturkan “siapa yang menganggap dirinya telah menguasai tiga hal, tanpa menghilangkan tiga hal lainnya, maka ketahuilah bahwa setan telah memperdaya nya. Pertama, orang yang mengaku dirinya telah merasakan manisnya ketaatan, tetapi ia tidak dapat menghilangkan rasa cinta dunia. Kedua, orang yang mengaku dirinya telah ridho dengan penciptanya, tetapi ia tidak dapat mengelak dari kesalahan terhadap dirinya. Ketiga, orang yang mengaku telah mampu beramal dengan ikhlas, tetapi ia masih senang dengan pujian orang lain. BACA JUGA Kenapa Harus Jadi Orang yang Ikhlas, Bukan Orang yang Baik? Kekuatan Ikhlas Al Husain Al Husain berkata “orang yang memperlihatkan amal kepada orang lain, pahala amalan ia akan terhalang. Sedangkan, orang yang beramal hanya untuknya, maka ia akan dibebaskan dari rasa ria.” Sudah belajar untuk iklhas hari ini? [] Sumber Buku Nasihat Langit untuk Maslahat di Bumi, Oleh Syekh Abdul Hamid Al-Anquri Ulama Abad ke-8Pa3e2.